Profil Desa Lebakwangi

Ketahui informasi secara rinci Desa Lebakwangi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Lebakwangi

Tentang Kami

Profil Desa Lebakwangi di Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara. Mengungkap potensi agrikultur sebagai penopang ekonomi, geliat pembangunan infrastruktur, serta tantangan kebencanaan di wilayah perbukitan yang subur ini.

  • Pusat Agrikultur

    Desa Lebakwangi merupakan salah satu wilayah dengan sektor pertanian yang produktif, menjadi tulang punggung utama perekonomian mayoritas warganya.

  • Pembangunan Infrastruktur

    Pemerintah telah memprioritaskan peningkatan kualitas jalan sebagai jalur vital untuk menunjang aktivitas ekonomi dan pendidikan masyarakat.

  • Wilayah Rawan Bencana

    Kondisi geografis perbukitan dengan kontur tanah yang bergerak menjadikan desa ini memiliki kerawanan terhadap bencana tanah longsor, terutama saat musim hujan.

Pasang Disini

Desa Lebakwangi, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terus menunjukkan geliatnya sebagai salah satu kantong produksi pertanian di wilayah selatan Banjarnegara. Terletak di kawasan perbukitan yang subur, desa ini menggantungkan denyut nadinya pada sektor agrikultur, sambil terus berbenah melalui pembangunan infrastruktur strategis untuk membuka akses dan meningkatkan kesejahteraan warganya. Kehidupan masyarakatnya yang mayoritas petani berjalan dinamis, seirama dengan potensi alam yang melimpah sekaligus tantangan kondisi geografis yang menyertainya.Profil ini akan mengulas secara mendalam mengenai kondisi geografis, demografi, potensi ekonomi, hingga upaya-upaya pembangunan yang membentuk wajah Desa Lebakwangi saat ini, berdasarkan data faktual dan informasi terkini dari berbagai sumber.

Lokasi Geografis dan Kondisi Wilayah

Desa Lebakwangi berada di bagian selatan Kabupaten Banjarnegara, berjarak sekitar 7 hingga 10 kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten. Wilayahnya didominasi oleh kontur perbukitan dengan ketinggian rata-rata yang cukup signifikan di atas permukaan laut, menjadikannya kawasan yang sejuk dengan potensi pertanian yang besar. Secara geografis, topografi ini juga menyebabkan beberapa aliran sungai melintasi dan mengelilingi desa, seperti Sungai Sabang dan Sungai Mondo yang alirannya menuju ke selatan hingga ke Sungai Luk Ulo di Kabupaten Kebumen.Berdasarkan data dari portal resmi pemerintah dan Wikipedia, batas-batas administratif Desa Lebakwangi ialah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Gentansari dan sebagian wilayah Kecamatan Bawang.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Gunungjati dan Desa Kebutuhduwur.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Duren.

  • Sebelah Barat: Berbatasan langsung dengan wilayah Kecamatan Bawang.

Secara administrasi, Desa Lebakwangi terbagi ke dalam lima dusun. Luas wilayah desa ini, meskipun tidak tercatat secara spesifik dalam data publik yang terpusat, merupakan bagian dari total luas Kecamatan Pagedongan yang mencapai 80,55 km². Lahan di desa ini sebagian besar dimanfaatkan secara produktif untuk kegiatan pertanian dan perkebunan, yang ditopang oleh kesuburan tanah vulkanik khas daerah pegunungan.

Demografi dan Struktur Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk tahun 2023, Desa Lebakwangi memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Tercatat, jumlah penduduk di desa ini mencapai 5.645 jiwa, yang terdiri dari 2.912 penduduk laki-laki dan 2.733 penduduk perempuan. Dengan data populasi tersebut dan estimasi luas wilayah, kepadatan penduduk di Desa Lebakwangi tergolong menengah, menunjukkan konsentrasi pemukiman yang tersebar di antara lahan-lahan pertanian.Mayoritas penduduk Desa Lebakwangi berprofesi sebagai petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Ini menegaskan status desa sebagai basis agrikultur. Selain petani, sebagian kecil masyarakat lainnya berprofesi sebagai pedagang, pegawai negeri dan pekerja di sektor swasta lainnya. Struktur sosial masyarakatnya masih sangat komunal dan kental dengan tradisi gotong royong, sebuah modal sosial yang krusial terutama dalam menghadapi tantangan bersama seperti mitigasi bencana dan pembangunan desa.

Potensi Ekonomi dan Komoditas Unggulan

Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Desa Lebakwangi. Lahan yang subur dimanfaatkan untuk menanam berbagai komoditas pertanian dan perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Meskipun belum ada data spesifik yang menonjolkan satu produk unggulan seperti salak atau kopi yang menjadi ikon Banjarnegara secara umum, hasil pertanian dari desa ini mencakup tanaman pangan, sayur-mayur, dan hasil kayu.Jalur ekonomi yang menghubungkan Desa Lebakwangi dengan desa-desa sekitarnya, seperti Desa Gunungjati, menjadi koridor vital untuk distribusi hasil bumi. Kayu dan berbagai produk pertanian lainnya diangkut melalui jalur ini menuju pasar di pusat kecamatan atau bahkan hingga ke pusat kabupaten. Potensi ekonomi ini sangat bergantung pada aksesibilitas dan kondisi infrastruktur jalan. Ketika akses jalan membaik, biaya logistik dapat ditekan dan harga jual di tingkat petani diharapkan dapat meningkat, memberikan dampak langsung pada pendapatan masyarakat.Di luar pertanian, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai tumbuh, meskipun skalanya masih terbatas pada industri rumahan seperti pengolahan makanan ringan atau kerajinan tangan. Pengembangan sektor UMKM ini menjadi salah satu peluang diversifikasi ekonomi yang dapat mengurangi ketergantungan mutlak pada sektor pertanian yang rentan terhadap fluktuasi cuaca dan harga pasar.

Pengembangan Sektor Pariwisata

Meskipun belum menjadi destinasi wisata utama, Desa Lebakwangi menyimpan potensi wisata alam yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kontur perbukitan, pemandangan alam yang hijau, serta suasana pedesaan yang asri merupakan modal dasar untuk pengembangan agrowisata atau wisata alam berbasis komunitas. Aliran sungai yang melintasi desa juga membuka peluang untuk dikelola menjadi objek wisata air skala kecil.Pengembangan pariwisata rintisan ini dapat diintegrasikan dengan potensi pertanian yang ada. Konsep "wisata petik sayur" atau "edukasi pertanian" dapat menjadi daya tarik unik bagi wisatawan dari perkotaan yang mencari pengalaman otentik. Namun pengembangan sektor ini memerlukan investasi pada infrastruktur pendukung seperti akses jalan yang lebih nyaman, fasilitas penginapan (homestay), serta promosi yang gencar dari pemerintah desa dan dinas terkait. Hingga saat ini, fokus pembangunan masih berada pada infrastruktur dasar, sehingga potensi pariwisata masih menjadi pekerjaan rumah untuk masa mendatang.

Infrastruktur dan Layanan Publik

Peningkatan infrastruktur, terutama jalan, menjadi prioritas utama pembangunan di Desa Lebakwangi dan Kecamatan Pagedongan secara umum. Pada tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara mengalokasikan anggaran signifikan untuk peningkatan jalan yang menghubungkan Desa Gunungjati dengan Desa Lebakwangi. Proyek perbaikan jalan sepanjang 5 kilometer dengan lebar 4 meter ini menelan biaya lebih dari Rp 7 miliar dari APBD. Pembangunan ini dinilai krusial karena jalur tersebut merupakan urat nadi perekonomian dan akses pendidikan bagi warga menuju ibu kota kecamatan.Selain jalan, pemerintah juga memproyeksikan pemasangan sistem penerangan jalan umum menggunakan tenaga surya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga pada malam hari. Dari sisi layanan publik, di desa ini telah berdiri fasilitas pendidikan dasar seperti Sekolah Dasar Negeri dan fasilitas kesehatan berupa posyandu yang melayani kebutuhan kesehatan ibu dan anak. Untuk layanan yang lebih lengkap, warga harus mengakses pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di tingkat kecamatan.Di era digital, Desa Lebakwangi juga tidak ketinggalan. Pemerintah desa telah meluncurkan website resmi desa sebagai sarana informasi dan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat. Langkah ini merupakan upaya transparansi dan peningkatan partisipasi publik dalam pembangunan desa.

Pemerintahan dan Tantangan Kebencanaan

Pemerintahan Desa Lebakwangi, yang dipimpin oleh seorang kepala desa, berperan sentral dalam mengkoordinasikan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam beberapa catatan publik, nama Hari Wibowo tercatat sebagai Kepala Desa Lebakwangi, yang aktif dalam mengelola administrasi dan program desa.Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Desa Lebakwangi yakni kerawanan terhadap bencana alam. Letaknya di perbukitan dengan struktur tanah yang labil membuat desa ini rentan terhadap tanah longsor, terutama saat curah hujan tinggi. Berita dari berbagai media lokal mencatat beberapa kejadian longsor di Desa Lebakwangi, seperti pada tahun 2017 dan 2023, yang menyebabkan kerusakan rumah warga dan terputusnya akses jalan. Kejadian longsor di Dusun Watugubug dan Dusun Silegi menjadi pengingat konstan akan risiko yang dihadapi.Oleh karena itu, upaya mitigasi bencana menjadi agenda penting bagi pemerintah desa dan masyarakat. Kegiatan kerja bakti untuk membersihkan material longsoran, membuat saluran air, dan meningkatkan kesadaran warga akan tanda-tanda bencana terus digalakkan, seringkali bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan dari berbagai organisasi seperti PMI.

Desa Lebakwangi di Kecamatan Pagedongan merupakan representasi dari desa agraris di Kabupaten Banjarnegara yang kaya akan potensi namun juga sarat dengan tantangan. Kekuatan utamanya terletak pada kesuburan tanah dan etos kerja masyarakatnya di sektor pertanian. Dukungan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur jalan telah membuka harapan untuk peningkatan ekonomi yang lebih signifikan.Ke depan, sinergi antara pemanfaatan potensi pertanian, pengembangan ekonomi kreatif berbasis UMKM, dan program mitigasi bencana yang sistematis akan menjadi kunci keberhasilan Desa Lebakwangi untuk bertransformasi menjadi desa yang lebih maju, mandiri, dan tangguh. Dengan pengelolaan yang tepat, desa ini tidak hanya akan menjadi lumbung pangan, tetapi juga sebuah wilayah yang nyaman dan aman untuk ditinggali oleh warganya.